OKU Timur
Kereta Api merupakan sarana transportasi masal yang beroperasi hampir seluruh wilayah Indonesia bahkan sejak zaman penjajahan. Saat ini di Kabupaten OKU Timur banyak sekali perlintasan Kereta Api yang tidak memiliki pintu penjagaan, bahkan hanya 2 yang resmi milik PTKAI dari 15 Jalur kereta api yang terhubungkan dengan jalan umum yang seringkali terjadinya pelanggaran pengendara maupun kecelakaan Lalu lintas.
Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten OKU Timur, Oki Endrata Wijaya yang juga Dosen Rekayasa Lalu Lintas di Universitas Baturaja saat diwawancarai usai memberikan rompi kepada masyarakat yang membantu kelancaran lalu lintas perlintasan Kereta Api tak berpalang pintu, mengatakan :
“Martapura ini merupakan Ibu Kota kabupaten yang dilewati oleh 15 jalur Kereta Api yang terhubungkan dengan berbagai jalan, baik itu jalan negara, jalan provinsi, jalan kabupaten, bahkan jalan lingkungan, dan jalur rell nya pun sudah doble track (jalur ganda), hal ini semestinya menjadi perhatian serius, karena menyebabkan kemacetan, pelanggaran, kecelakaan lalu lintas, bahkan polusi udara dan polusi suara yang disebabkan oleh Kereta Api Batubara” ungkapnya Senin (27/9/2021)
Selanjutnya, yang perlu dipahami adalah angka kematian penyebab laka lantas ini cukup besar, bahkan menurut data secara nasional dibawah Covid 19 itu Kematian penyebab penyalahgunaan Narkoba, kemudian angka kematian yang disebabkan oleh laka lantas.
“DPD KNPI OKU Timur berharap dan mengusulkan agar kiranya Pemerintah Kabupaten membuat Satgas Penjaga Perlintasan Kereta Api yang dilalui warga ini, baik itu dari Masyarakat, Pol PP maupun Dishub, tentunya satgas tersebut juga bisa mendapat insentif dari pemerintah yang besarannya di sesuaikan dengan APBD, sembari menunggu kebijakan dari Pemerintah Pusat” harapnya.
Oki Endrata Wijaya Menambahkan kita juga berharap pembangunan OKU Timur ke depan memang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan menjadi kenangan baru masyarakat OKU Timur dibawah kepemipinan bapak Bupati H. Lanosin, S.T, apalagi di Martapura ini sudah dari zaman sebelum adanya Kabupaten OKU Timur, jembatan umumnya belum juga bertambah, selagi ada Bapak Gubernur Kebanggaan kita Bapak H. Herman Deru yang memang berasal dan paham betul tentang OKU Timur, sehingga pembangunan infrastruktur kita dapat di optimalkan, dengan mengingat pengembangan berbagai wilayah sesuai dengan zonanya, baik itu zona pemerintahan, zona pendidikan, zona perekonomian, zona pertanian dan zona lainnya, yang berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat”, tambahnya.
Sementara Hengki Saputra warga Desa Kotabaru, yang telah 3 tahun menjalani profesi sebagai Penjaga Rell Kereta Api Kotabaru, mengucapkan :
“Terima kasih atas bantuan Rompi Jaga dan Lampu Pengatur Lalu Lintas dari DPD KNPI OKU Timur, kami juga beharap adanya bantuan dari Pemerintah ataupun dermawan lainnya”, ucapnya.
Diketahui 15 titik tersebut adalah :
- Sungai Tuha
- Sungai Binjai – Gang Abadi
- Sungai Binjai – SMAN 2
- Jatirahayu – Tebat Sari
- Cidawang – Tebat Sari
- Kebun Jati
- Lorong singa – kampung sawah
- Tanjung Kemala
- Sinar hijau – Kotabaru
- Masjid Taqwa – Kotabaru
- Lorong Kisam – Kotabaru
- Kotabaru jalan pertanian
- Salanama – Jatian
- Suko Mulyo
- Jalan Baru Sasa
Oke