Berita  

Lahan dan Tanaman Digusur Tanpa Ganti Rugi, Warga Sukomulyo “Blokade” Jalan

Masyarakat Desa Suko Mulyo, Kecamatan Martapura saat Memblokade Akses Jalan Lingkar Simpang PP – Bandara

OKU Timur – Kupas.news

Puluhan warga Desa Suko Mulyo Kecamatan Martapura kembali mendatangi akses lokasi pembangunan jalan lingkar di lokasi tersebut. Kedatangan mereka ini untuk memblokade akses pekerjaan Proyek Jalan Lingkar Simpang PP (Kromongan) arah Pemetung sampai dengan Bandara Gatot Soebroto atau Masjid Al-Bantani yang melintasi tanah warga desa Suko Mulyo.

Pasalnya, akibat pembangunan jalan itu ribuan pohon karet, tanaman tumbuh dan pohon sawit mereka digusur tanpa ada inisiatif Ganti Rugi dari Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kabupaten yang menyebabkan kerugian terhadap penghasilan mereka.

“Senin kemarin lusa sempat kita stop yang saat itu juga disaksikan oleh Kepala Desa Suko Mulyo Efri Salman, Pihak PU Wargiyanto, dan juga Kontraktor Faisal Habibur, Kesepakatan kita kemarin agar menyelesaikan Kejelasan Ganti Rugi lahan terlebih dahulu, baru bekerja kembali, sedangkan hari ini tidak, maka kami Kembali blokade akses jalan ini,” kata salah satu warga korban penggusuran. Rabu (17/11/2021).

Baca Juga :   Penuh Keceriaan, Ratusan Anak Ikuti Lomba TK-PAUD Piala KSB Kecamatan Semendawai Suku III 
Dokumentasi, Senin 15 November 2021 saat
Warga mendatangi Lokasi Pengepokan Material

Namun lanjutnya, hingga hari ini belum ada kepastian dari Pihak manapun terkait ganti rugi, sedangkan pekerjaan mereka masih tetap berlanjut. Diakuinya memang sebelum pengerjaan ada sosialisasi pembangunan jalan ini dari perangkat desa periode sebelumnya, namun tidak ada pembahasan ganti rugi.

“Kami akan tetap memblokade dan menuntut Ganti Rugi ini sampe manapun, sebab kami berkebun disini sudah bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, dan sampe sekarang belum ada kejelasan”, ungkap Imron pemilik kebun karet.

“Pekerjaan jalan ini sejak 2019, saat itu harapan kami ada ganti rugi atas tanam tumbuh dan tanah yang digunakan. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan, dan sebenarnya kami juga bingung ini proyek apa, sebab tidak terlihat Papan Pengumumannya, makanya kami memblokade akses jalan proyek tersebut,” ujarnya.

Baca Juga :   Masa SK sudah habis, DPD Caretaker Sumatera Selatan diminta untuk segera konsolidasi dan sampaikan laporan pertanggung-jawaban

Sementara Kepala Dinas PUPR Aldi Gurlanda saat dimintai keterangan usai mengikuti rapat di Kantor Bupati OKU Timur, dirinya mengaku belum siap memberikan keterangan dengan alasan sedang lapar sehingga kondisi badan kurang fit. “Saya izin makan dulu sudah jam 3 belum makan ya,” ucapnya sambil berjalan.

(Rill/ Oke).